Sabtu, 19 Oktober 2013

ASUHAN KEPERAWATAN THYPOID

Demam Thypoid


Demam thyfoid atau typhus abdominalis adalah suatu infeksi akut yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi.Demam thyfoid adalah pen yakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran. Pada anak biasanya lebih ringan dari pada orang dewasa, masa inkubasi 10 – 20 hari, yang tersingkat 4 hari jika inpeksi terjadi melalui makanan.
1.      Tanda dan Gejala
Selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala :
• Prodromal, yaitu perasaan tidak enak badan
• Lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat
• Nafsu makan berkurang

Tanda dan gejala yang biasanya ditemukan :
1. Demam
    Bersifat febris remiten dan suhu tidak tinggi, selama minggu I suhu tubuh berangsur naik             setiap hari.
2. Gangguan pada saluran pencernaan
     Pada mulut nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah, lidah tertutup selaput        putih kotor ( coated tongue ). Ujung dan tepinya kemerahan.
3. Gangguan kesadaran
     Umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak seberapa dalam, yaitu apatis sampai      somnolen.
1.     
     Manifestasi Klinis
Menurut Corwin (2000) proses bekerjanya bakteri ini ke dalam tubuh manusia cukup cepat, yaitu 24-72 jam setelah masuk, meski belum menimbulkan gejala, tetapi bakteri telah mencapai organ-organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang, dan ginjal. Rentang waktu antara masuknya kuman sampai dengan timbulnya gejala penyakit, sekitar 7 hari. Gejalanya sendiri baru muncul setelah 3 sampai 60 hari. Pada masa-masa itulah kuman akan menyebar dan berkembang biak.
Soedarto (2007) mengemukakan bahwa manifestasi klinis klasik yang umum ditemui pada penderita demam typhoid biasanya disebut febris remitter atau demam yang bertahap naiknya dan berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan dengan perincian :
1. Minggu pertama, demam lebih dari 40°C, nadi yang lemah bersifat dikrotik, dengan denyut       nadi 80-100 per menit.
2. Minggu kedua, suhu tetap tinggi, penderita mengalami delirium, lidah tampak kering                   mengkilat, denyut nadi cepat. Tekanan darah menurun dan limpa dapat diraba.
3. Minggu ketiga,
     a. Jika keadaan membaik : suhu tubuh turun, gejala dan keluhan berkurang.
     b. Jika keadaan memburuk : penderita mengalami delirium, stupor, otot-otot bergerak terus,          terjadi inkontinensia alvi dan urine. Selain itu terjadi meteorisme dan timpani, dan                        tekanan perut meningkat, disertai nyeri perut. Penderita kemudian kolaps, dan akhirnya              meninggal dunia akibat terjadinya degenerasi mikardial toksik.
4. Minggu keempat, bila keadaan membaik, penderita akan mengalami penyembuhan                    meskipun pada awal minggu ini dapat dijumpai adanya pneumonia lobar atau tromboflebitis     vena femoralis.

Kasus
Anak Dela , berusia 1 tahun 6 bulan memiliki masalah aktif typhoid dengan keluhan utama demam. Hasil pemeriksaan fisik terakhir : tingkat kesadaran Compos menitis, TD 88/41 mmHg, RR 24x/menit, Nadi 124 x/menit, BB 11 kg dan LK 40 cm. Saat ini anak Dela di bawa ke rumah sakit karena 7 HSMRS anak mengalami suhu tubuh dan 5 hari HSMRS anak dibawa ke dokter dan menjalani rawat jalan dan diberi obat penurun panas dan kemudian anak Dela 1 HSMRS anak Dela tetap demam dan baru dianjurkan untuk rawat inap.

Pembahasan ASUHAN KEPERAWATAN
Data Objektif
Analisis Tanda Vital:
TD 88/41 mmHg
Untuk usia anak Dela, 1 tahun 6 bulan TD 88/41 mmHg tergolong rendah. Tekanan sistolik yang menggambarkan tekanan maksimum pada dinding arteri saat puncak sistol pada anak dibawah normal dan tekanan diastole yang menggambarkan tekanan arterial minimum yang terjadi aat diastole tergolong juga dibawah normal karena untuk usia 1 sampai 4 tahun tekanan sistol dan diastole normalnya 99/65 mmHg.
RR 24x/menit
Kecepatan bernafas normal. Pada usia 1 sampai 3 yaitu 20 sampai 40 kali per menit. Dan kecepatan bernafas anak Dela berada pada rentang 20-50 sehingga kecepatan bernafas anak normal.
Nadi 124x/menit
Denyut nadi per menit untuk usia 1-2 tahun normalnya adalah 110. Kecepatan denyut nadi anak Dela ialah 124x/menit sehingga tergolong tidak normal.
Suhu 38 C
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada pada 36oC - 37,5oC
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh rendah (hypopirexia/hypopermia), jiak suhu tubuhnya < 36oC
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi/panas jika:
- Demam : Jika bersuhu 37,5 oC - 38oC
- Febris : Jika bersuhu 38oC - 39oC
- Hypertermia : Jika bersuhu > 40oC
Suhu anak Dela yaitu 37 C maka anak Dela tergolong kategori tidak normal karena termasuk dalam kategori suhu tinggi.

Analisa gejala klinis    
    A.    Warna dan bentuk Feses
     Warna feses bayi kuning dan lunak, frekuensi pengeluarannya 2 kali sehari, hal ini normal.           Ini menunjukan bahwa bayi tidak mengalami diare.
    B.     Warna urin kuning dengan frekuensi 6-8 kali sehari. Untuk anak yang masi banyak                       mengkonsumsi susu dan air putih ini normal.
    C.     Mulut lembab tidak ada stomatitis beriarti anak tersebut tidak muntah.
    D.    Kulit bersih tidak tampak pucat menunjukkan tidak kehilangan  banyak cairan dan tidak ada perdarahan di bawah kulit

Analisa pemasukan nutrisi
Anak mendapatkan  diet Energi: 50 Kkal/KgBB/hr dan intake protein sebanyak  3 gr/kgBB/hr diberikan 3 kali sehari karena untuk umur 1 tahun 6 bulan itu kebutuhan metabolisme basal anak dibutuhkan sekitar 50 Kkal/Kg/hr.
Anak telah mendapatkan infus KAEn 3 A 750 cc/hari karena anak diberi linfus tersebut larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas.
Analisa hasil laboratorium
Widal :
Hasil pemeriksaan laboratorium Widal menunjukkan Salmonella Thypi Titer H : 1/320 dan Salmonella Thypi titer O : 1/320ini berarti anak positif terdapat bakteri Salmonella thypi.
a.        Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Setiap anaknya sakit keluarga langsung membawa ke fasilitas kesehatan untuk periksa
b.        Nutrisi
Selama sakit anak mendapat diet Energi: 50 Kkal/KgBB/hr dan protein : 3 gr/kgBB/hr diberikan 3 kali sehari
c.        Cairan
Klien terpasang infus; KaEn 3 A: 750 cc/hr
d.         Aktivitas
 Anak masih bisa bermain di atas tempat tidur
e.        Tidur dan istirahat
Anak  bisa melakukan aktivitas bermain di rumah sakit
f.         Eliminasi
BAB : 1 -2 kali sehari dengan konsistensi lunak warna kuning. BAK : 6-8 kali sehari, warna kuning
g.        Pola hubungan
Anak mendapat ASI dari ibunya selama sakit
h.        Koping dan disiplin yang diterapkan
i.          Kognitif dan persepsi
Fungsi pendengaran dan penglihatan baik
j.          Konsep diri
k.        Seksual. 
          Klien belum di sirkumsisi
l.          Nilai.
        Orang tua dan anak beragama islam, keluarga berusaha dan pasrah dengan kondisi anaknya

Data Subjektif
Orang tua klien mengatakan bahwa:
7 HSMRS, anak mengalami peningkatan suhu tubuh dan .
5 HSMRS, di bawa ke dokter anak, kemudian disuruh rawat jalan dan diberi obat penurun panas
1 HSMRS, demam . Kemudian di bawa ke RS dan dianjurkan untuk di rawat inap.


Diagnosa Keperawatan 1
NANDA : READINESS, FOR ENHANCED FLUID BALANCE  2002, LOE 2.1
 ( Meningkatkan keseimbangan cairan)
Domain 2: Nutrition
Class 5: Hydration
Definis:  sebuah pola keseimbangan antara volume cairan dan komposisi kimia dari cairan tubuh yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dan dapat menguatkan fisik.
Batasan karakteristik:
·         Mengekspresikan keinginan dalam meningkatkan keseimbangan cairan.
·         Jaringan turgor baik.
·         Memberan mukusa lembab.
·         Tidak terdapat edema.
·         Tidak ada peningkatan kehausan.
·         Berat badan stabil.
Faktor yang berhubungan: -
Hasil yang disarankan NOC:
1.   Ketaatan: Diet Sehat.
Indikator:
·    Orang tua selalu mencuci buah segar dan sayuran sebelum diberikan pada   anaknya.
·       Keseimbangan cairan yang masuk dan cairan yang keluar.
·       Mencegah makanan yang akan mempengaruhi pengobatan.
·       Terhindarnya makanan yang akan menimbulkan reaksi alergi pada klien.
2.   Pengetahuan: Diet
Indikator:
·      Klien hanya mengkonsumsi makanan dan cairan yang diperbolehkan dalam diet.
·    Klien harus menghindari makanan dan cairan yang tidak diperbolehkan dalam diet.
3.   Status Nutrisi: asupan makanan dan cairan.
Indikator:
·      Jumlah makanan dan cairan yang masuk melalui oral klien.
4.    Status Nutrisi: asupan nutrisi.
Indikator:
·         Keadekuatan zat gizi(kalori, protein, lemak , karbohidrat, vitamin, mineral, besi, dan kalsium) yang masuk dalam tubuh.
5.    Aturan Menyusui : Bayi
Indikator:
·         Memberikan penyusuan minimal 5-10menit
·         Minimal 8 kali pemberian susu setiap harinya
·         Frekuensi urinasi setiap hari disesuaikan usia.

Intervensi Keperawatan:
1.    Perawatan pada Bayi
Definisi: Menetepakan pengembangan perawatan yang berpusat keluarga pada anak di bawah usia satu tahun.
Kegiatan:
·         Monitor berat badan dan panjang badan bayi.
·         Monitor intake dan output dengan tepat.
·         Pastikan side rail pada tempat tidur bayi dinaikan saat bayi tidak berada dalam penjagaan.
·         Monitor keselamatan dari lingkungan sekitar bayi.
·         Sediakan mainan yang aman untuk bayi.
·         Sediakan informasi pada orang tua tentang perkembangan anak dan bagaimana membesarkan anak.
·         Dorong orang tua untuk menyediakan perawatan sehari-hari untuk bayi dengan tepat.
·         Beritahukan pada orang tua mengenai kemajuan bayi.
·         Buat bayi merasa nyaman setelah dilakukan prosedur yang menimbulkan rasa nyeri.
·         Beri makan anak yang sesuai dengan perkembangannya.
2.    Monitor Cairan
Definisi: mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan.
Kegiatan:
·         Monitor berat badan
·         Monitor intake dan output.
·         Monitor tekanan darah, nadi, dan pernafasan.
·         Tetap catat intake  dan output secara akurat.
·         Monitor membran mukosa, turgor kulit, dan tingkat kehausan.
·         Monitor warna, kuantitas, dan gravity spesific dari urin.
Evaluasi
Keluarga klien mampu menjelaskan penyebab demam tifoid dan cara cara pencegahannya.
Keluarga klien melaksanakan usaha preventif dan pengobatan terhadap demam tifoid.
Perawat melaksanakan pemonitoran terhadap intake dan output klien.
Perawat melaksanankan pemonitoran terhadap tanda klinis klien.
Keluarga klien memenuhi asupan nutrisi yang disarankan.
Keluarga klein khususnya ibu memberikan asi tetap pada klien.

Diagnosa Keperawatan 2

Hypertermia
Domain 11 : safety/protection
Class 6 : Thermoregulation

Definisi: suhu tubuh yang meningkat diatas rata-rata normal

Batasan Karakteristik
·         Kenaikan suhu tubuh diatas rata-rata normal
·         Tachycardia
·         Terasa hangat saat disentuh

Faktor yang berhubungan
·         Kondisi Sakit

Hasil yang disarankan NOC:
Thermoregulation, ineffective

Definisi : fluktuasi temperature antara hypothermi dan hypertermi
1.      Risk Control : Hypertermi
2.      Thermoregulation
Definisi : keseimbangan produksi panas, pnas tinggi dan kehilangan panas.
Indikator :
·         Berkeringat bila panas
·         Peningkatan pernafasan
·         Denyut jantung apical
·         Orang tua melaporkan kenyamanan suhu badan anak
·         Kenaikan suhu tubuh dapat berkurang sampai batas normal
·         Menurunkan status hyperthermia menjadi normal
3.      Tanda-tanda Vital
Definisi : memperpanjang temperature, denyut nadi, respirasi dan tekanan darah dalam keadaan normal.
Indicator :
·         Temperature tubuh
·         Denyut jantung
·         Denyut nadi radial
·         Tekanan darah

Intervensi Keperawatan:
Temperature Regulation
Definisi : mencapai dan/atau menjaga suhu tbuh menjadi normal
·         Monitor suhu tubuh terakhir setiap 2 jam, jika diperlukan.
·         Monitor dan menyampaikan tanda dan gejala dari hyperthermia dan hypothermia.
·         Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien.
·         Berikan obat-obatan yang diperlukan untuk mencegah atau mengontrol keadaan menggigil yang dirasakan pasien.
Evaluasi
Perawat memonitor tanda tanda vital dan tanda klinis secara berkala.
Perawat memberikan dan mengontrol obat obatan yang diresepkan.
Perawat mengatur keadaan lingkungan sesuai dengan kenyamanan klien.
Klien merasakan nyaman setelah diberikan intervensi.
Keluarga klien dapat ikut serta memantau perkembangan klien.

Aktivitas Keperawatan
1.      Pengkajian
Memantau tanda-tanda klinis klien.
Memantau tanda-tanda vital klien.
Memantau intake dan output makanan klien.
2.      Pendidikan untuk pasien dan keluarga
Pengelolaan nutrisi: Berikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan bagaimana orang tua klien dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Memberikan informasi dan mendidik keluarga mengenai segala sesuatu tentang demam typhoid , termasuk pencegahan dan sanitasi.
3.        Aktivitas Kolaborasi
Merundingkan dengan ahli gizi untuk mengimplementasikan intake nutrisi yang tepat untuk klien.
Berkolaborasi dengan tenaga medis lain tentang penanganan penyakit klien.


0 komentar:

Posting Komentar

thanks for your attention