Demam
Thypoid
Demam thyfoid atau typhus abdominalis adalah
suatu infeksi akut yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman
Salmonella typhi.Demam thyfoid
adalah pen yakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan
gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan
kesadaran. Pada anak biasanya lebih ringan dari pada orang dewasa, masa
inkubasi 10 – 20 hari, yang tersingkat 4 hari jika inpeksi terjadi melalui makanan.
1.
Tanda
dan Gejala
Selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala :
• Prodromal, yaitu perasaan tidak enak badan
• Lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat
• Nafsu makan berkurang
Tanda dan gejala yang biasanya ditemukan :
1. Demam
Bersifat febris remiten dan suhu tidak tinggi, selama minggu I suhu tubuh berangsur naik setiap hari.
2. Gangguan pada saluran pencernaan
Pada mulut nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah, lidah tertutup selaput putih kotor ( coated tongue ). Ujung dan tepinya kemerahan.
3. Gangguan kesadaran
Umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak seberapa dalam, yaitu apatis sampai somnolen.
Selama masa inkubasi mungkin ditemukan gejala :
• Prodromal, yaitu perasaan tidak enak badan
• Lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat
• Nafsu makan berkurang
Tanda dan gejala yang biasanya ditemukan :
1. Demam
Bersifat febris remiten dan suhu tidak tinggi, selama minggu I suhu tubuh berangsur naik setiap hari.
2. Gangguan pada saluran pencernaan
Pada mulut nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah, lidah tertutup selaput putih kotor ( coated tongue ). Ujung dan tepinya kemerahan.
3. Gangguan kesadaran
Umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak seberapa dalam, yaitu apatis sampai somnolen.
1.
Manifestasi
Klinis
Menurut Corwin (2000) proses bekerjanya bakteri ini ke dalam tubuh
manusia cukup cepat, yaitu 24-72 jam setelah masuk, meski belum menimbulkan
gejala, tetapi bakteri telah mencapai organ-organ hati, kandung empedu, limpa,
sumsum tulang, dan ginjal. Rentang waktu antara masuknya kuman sampai dengan
timbulnya gejala penyakit, sekitar 7 hari. Gejalanya sendiri baru muncul
setelah 3 sampai 60 hari. Pada masa-masa itulah kuman akan menyebar dan
berkembang biak.
Soedarto (2007) mengemukakan bahwa manifestasi klinis klasik yang umum ditemui pada penderita demam typhoid biasanya disebut febris remitter atau demam yang bertahap naiknya dan berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan dengan perincian :
1. Minggu pertama, demam lebih dari 40°C, nadi yang lemah bersifat dikrotik, dengan denyut nadi 80-100 per menit.
2. Minggu kedua, suhu tetap tinggi, penderita mengalami delirium, lidah tampak kering mengkilat, denyut nadi cepat. Tekanan darah menurun dan limpa dapat diraba.
3. Minggu ketiga,
a. Jika keadaan membaik : suhu tubuh turun, gejala dan keluhan berkurang.
b. Jika keadaan memburuk : penderita mengalami delirium, stupor, otot-otot bergerak terus, terjadi inkontinensia alvi dan urine. Selain itu terjadi meteorisme dan timpani, dan tekanan perut meningkat, disertai nyeri perut. Penderita kemudian kolaps, dan akhirnya meninggal dunia akibat terjadinya degenerasi mikardial toksik.
4. Minggu keempat, bila keadaan membaik, penderita akan mengalami penyembuhan meskipun pada awal minggu ini dapat dijumpai adanya pneumonia lobar atau tromboflebitis vena femoralis.
Soedarto (2007) mengemukakan bahwa manifestasi klinis klasik yang umum ditemui pada penderita demam typhoid biasanya disebut febris remitter atau demam yang bertahap naiknya dan berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan dengan perincian :
1. Minggu pertama, demam lebih dari 40°C, nadi yang lemah bersifat dikrotik, dengan denyut nadi 80-100 per menit.
2. Minggu kedua, suhu tetap tinggi, penderita mengalami delirium, lidah tampak kering mengkilat, denyut nadi cepat. Tekanan darah menurun dan limpa dapat diraba.
3. Minggu ketiga,
a. Jika keadaan membaik : suhu tubuh turun, gejala dan keluhan berkurang.
b. Jika keadaan memburuk : penderita mengalami delirium, stupor, otot-otot bergerak terus, terjadi inkontinensia alvi dan urine. Selain itu terjadi meteorisme dan timpani, dan tekanan perut meningkat, disertai nyeri perut. Penderita kemudian kolaps, dan akhirnya meninggal dunia akibat terjadinya degenerasi mikardial toksik.
4. Minggu keempat, bila keadaan membaik, penderita akan mengalami penyembuhan meskipun pada awal minggu ini dapat dijumpai adanya pneumonia lobar atau tromboflebitis vena femoralis.
Kasus
Anak Dela , berusia 1 tahun 6 bulan
memiliki masalah aktif typhoid dengan keluhan utama demam. Hasil pemeriksaan
fisik terakhir : tingkat kesadaran Compos menitis, TD 88/41 mmHg, RR 24x/menit,
Nadi 124 x/menit, BB 11 kg dan LK 40 cm. Saat ini anak Dela di bawa ke rumah
sakit karena 7 HSMRS anak mengalami suhu tubuh dan 5 hari HSMRS anak dibawa ke dokter
dan menjalani rawat jalan dan diberi obat penurun panas dan kemudian anak Dela
1 HSMRS anak Dela tetap demam dan baru dianjurkan untuk rawat inap.
Pembahasan ASUHAN KEPERAWATAN
Data Objektif
Analisis Tanda Vital:
TD 88/41 mmHg
Untuk usia anak Dela, 1 tahun 6 bulan TD
88/41 mmHg tergolong rendah. Tekanan sistolik yang menggambarkan tekanan
maksimum pada dinding arteri saat puncak sistol pada anak dibawah normal dan
tekanan diastole yang menggambarkan tekanan arterial minimum yang terjadi aat
diastole tergolong juga dibawah normal karena untuk usia 1 sampai 4 tahun
tekanan sistol dan diastole normalnya 99/65 mmHg.
RR 24x/menit
Kecepatan bernafas normal. Pada usia 1
sampai 3 yaitu 20 sampai 40 kali per menit. Dan kecepatan bernafas anak Dela
berada pada rentang 20-50 sehingga kecepatan bernafas anak normal.
Nadi 124x/menit
Denyut nadi per menit
untuk usia 1-2 tahun normalnya adalah 110. Kecepatan denyut nadi anak
Dela ialah 124x/menit sehingga tergolong tidak normal.
Suhu 38 C
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh normal, jika suhu tubuhnya berada
pada 36oC - 37,5oC
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh rendah (hypopirexia/hypopermia), jiak suhu tubuhnya < 36oC
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi/panas jika:
- Demam : Jika bersuhu 37,5 oC - 38oC
- Febris : Jika bersuhu 38oC - 39oC
- Hypertermia : Jika bersuhu > 40oC
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh rendah (hypopirexia/hypopermia), jiak suhu tubuhnya < 36oC
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi/panas jika:
- Demam : Jika bersuhu 37,5 oC - 38oC
- Febris : Jika bersuhu 38oC - 39oC
- Hypertermia : Jika bersuhu > 40oC
Suhu anak Dela yaitu 37 C maka anak Dela
tergolong kategori tidak normal karena termasuk dalam kategori suhu tinggi.
Analisa gejala klinis
A. Warna dan bentuk Feses
Warna feses bayi kuning dan lunak, frekuensi pengeluarannya 2 kali
sehari, hal ini normal. Ini menunjukan bahwa bayi tidak mengalami diare.
B. Warna urin kuning dengan frekuensi 6-8 kali sehari. Untuk anak yang
masi banyak mengkonsumsi susu dan air putih ini normal.
C. Mulut lembab tidak ada
stomatitis beriarti anak tersebut tidak muntah.
D. Kulit bersih tidak tampak pucat menunjukkan tidak kehilangan banyak cairan dan tidak ada perdarahan di
bawah kulit
Analisa pemasukan nutrisi
Anak mendapatkan diet Energi: 50 Kkal/KgBB/hr dan intake
protein sebanyak 3 gr/kgBB/hr diberikan
3 kali sehari karena untuk umur 1 tahun 6 bulan itu kebutuhan metabolisme basal
anak dibutuhkan sekitar 50 Kkal/Kg/hr.
Anak telah mendapatkan infus KAEn 3 A 750 cc/hari karena anak diberi
linfus tersebut larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan
elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada
keadaan asupan oral terbatas.
Analisa hasil laboratorium
Widal :
Hasil pemeriksaan laboratorium Widal menunjukkan Salmonella Thypi
Titer H : 1/320 dan Salmonella Thypi titer O : 1/320ini berarti anak positif
terdapat bakteri Salmonella thypi.
a. Pemeliharaan dan persepsi
kesehatan
Setiap anaknya sakit keluarga langsung membawa ke fasilitas
kesehatan untuk periksa
b. Nutrisi
Selama sakit anak mendapat
diet Energi: 50 Kkal/KgBB/hr dan protein : 3 gr/kgBB/hr diberikan 3 kali sehari
c. Cairan
Klien terpasang infus; KaEn 3 A: 750 cc/hr
d. Aktivitas
Anak masih bisa bermain di
atas tempat tidur
e. Tidur dan istirahat
Anak bisa melakukan aktivitas
bermain di rumah sakit
f. Eliminasi
BAB : 1 -2 kali sehari dengan konsistensi lunak warna kuning. BAK :
6-8 kali sehari, warna kuning
g. Pola hubungan
Anak mendapat ASI dari ibunya selama sakit
h. Koping dan disiplin yang
diterapkan
i. Kognitif dan persepsi
Fungsi pendengaran dan
penglihatan baik
j. Konsep diri
k. Seksual.
Klien belum di sirkumsisi
l. Nilai.
Orang tua dan anak beragama
islam, keluarga berusaha dan pasrah dengan kondisi anaknya
Data Subjektif
Orang tua klien mengatakan bahwa:
7 HSMRS, anak mengalami peningkatan suhu tubuh dan .
5 HSMRS, di bawa ke dokter anak, kemudian disuruh rawat jalan dan
diberi obat penurun panas
1 HSMRS, demam . Kemudian di bawa ke RS dan dianjurkan untuk di
rawat inap.
Diagnosa Keperawatan 1
NANDA : READINESS, FOR ENHANCED FLUID BALANCE 2002, LOE 2.1
( Meningkatkan keseimbangan
cairan)
Domain 2: Nutrition
Class 5: Hydration
Definis: sebuah pola keseimbangan antara volume cairan
dan komposisi kimia dari cairan tubuh yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dan
dapat menguatkan fisik.
Batasan karakteristik:
·
Mengekspresikan keinginan
dalam meningkatkan keseimbangan cairan.
·
Jaringan turgor baik.
·
Memberan mukusa lembab.
·
Tidak terdapat edema.
·
Tidak ada peningkatan
kehausan.
·
Berat badan stabil.
Faktor yang
berhubungan: -
Hasil yang
disarankan NOC:
1. Ketaatan: Diet Sehat.
Indikator:
· Orang tua selalu mencuci buah
segar dan sayuran sebelum diberikan pada anaknya.
· Keseimbangan cairan yang masuk
dan cairan yang keluar.
· Mencegah makanan yang akan
mempengaruhi pengobatan.
· Terhindarnya makanan yang akan
menimbulkan reaksi alergi pada klien.
2. Pengetahuan: Diet
Indikator:
· Klien hanya mengkonsumsi
makanan dan cairan yang diperbolehkan dalam diet.
· Klien harus menghindari
makanan dan cairan yang tidak diperbolehkan dalam diet.
3. Status Nutrisi: asupan makanan
dan cairan.
Indikator:
· Jumlah makanan dan cairan yang
masuk melalui oral klien.
4. Status Nutrisi: asupan
nutrisi.
Indikator:
·
Keadekuatan zat gizi(kalori,
protein, lemak , karbohidrat, vitamin, mineral, besi, dan kalsium) yang masuk
dalam tubuh.
5. Aturan Menyusui : Bayi
Indikator:
·
Memberikan penyusuan minimal
5-10menit
·
Minimal 8 kali pemberian susu
setiap harinya
·
Frekuensi urinasi setiap hari
disesuaikan usia.
Intervensi Keperawatan:
1. Perawatan pada Bayi
Definisi: Menetepakan pengembangan
perawatan yang berpusat keluarga pada anak di bawah usia satu tahun.
Kegiatan:
·
Monitor berat badan dan
panjang badan bayi.
·
Monitor intake dan output
dengan tepat.
·
Pastikan side rail pada tempat
tidur bayi dinaikan saat bayi tidak berada dalam penjagaan.
·
Monitor keselamatan dari
lingkungan sekitar bayi.
·
Sediakan mainan yang aman
untuk bayi.
·
Sediakan informasi pada orang
tua tentang perkembangan anak dan bagaimana membesarkan anak.
·
Dorong orang tua untuk
menyediakan perawatan sehari-hari untuk bayi dengan tepat.
·
Beritahukan pada orang tua
mengenai kemajuan bayi.
·
Buat bayi merasa nyaman
setelah dilakukan prosedur yang menimbulkan rasa nyeri.
·
Beri makan anak yang sesuai
dengan perkembangannya.
2. Monitor Cairan
Definisi: mengumpulkan dan menganalisis
data pasien untuk mengatur keseimbangan cairan.
Kegiatan:
·
Monitor berat badan
·
Monitor intake dan output.
·
Monitor tekanan darah, nadi,
dan pernafasan.
·
Tetap catat intake dan output secara akurat.
·
Monitor membran mukosa, turgor
kulit, dan tingkat kehausan.
·
Monitor warna, kuantitas, dan
gravity spesific dari urin.
Evaluasi
Keluarga klien mampu menjelaskan penyebab demam tifoid dan cara cara
pencegahannya.
Keluarga klien melaksanakan usaha preventif dan pengobatan terhadap
demam tifoid.
Perawat melaksanakan pemonitoran terhadap intake dan output klien.
Perawat melaksanankan pemonitoran terhadap tanda klinis klien.
Keluarga klien memenuhi asupan nutrisi yang disarankan.
Keluarga klein khususnya ibu memberikan asi tetap pada klien.
Diagnosa Keperawatan 2
Hypertermia
Domain 11 : safety/protection
Class 6 : Thermoregulation
Definisi: suhu tubuh yang meningkat diatas rata-rata normal
Batasan Karakteristik
·
Kenaikan suhu tubuh diatas
rata-rata normal
·
Tachycardia
·
Terasa hangat saat disentuh
Faktor yang berhubungan
·
Kondisi Sakit
Hasil yang disarankan NOC:
Thermoregulation,
ineffective
Definisi : fluktuasi temperature antara
hypothermi dan hypertermi
1. Risk Control : Hypertermi
2. Thermoregulation
Definisi : keseimbangan produksi panas, pnas tinggi dan kehilangan
panas.
Indikator :
·
Berkeringat bila panas
·
Peningkatan pernafasan
·
Denyut jantung apical
·
Orang tua melaporkan
kenyamanan suhu badan anak
·
Kenaikan suhu tubuh dapat
berkurang sampai batas normal
·
Menurunkan status hyperthermia
menjadi normal
3. Tanda-tanda Vital
Definisi : memperpanjang temperature, denyut nadi, respirasi dan
tekanan darah dalam keadaan normal.
Indicator :
·
Temperature tubuh
·
Denyut jantung
·
Denyut nadi radial
·
Tekanan darah
Intervensi Keperawatan:
Temperature
Regulation
Definisi
: mencapai dan/atau menjaga suhu tbuh menjadi normal
·
Monitor suhu tubuh terakhir
setiap 2 jam, jika diperlukan.
·
Monitor dan menyampaikan tanda
dan gejala dari hyperthermia dan hypothermia.
·
Sesuaikan suhu lingkungan
dengan kebutuhan pasien.
·
Berikan obat-obatan yang
diperlukan untuk mencegah atau mengontrol keadaan menggigil yang dirasakan
pasien.
Evaluasi
Perawat memonitor tanda tanda
vital dan tanda klinis secara berkala.
Perawat memberikan dan
mengontrol obat obatan yang diresepkan.
Perawat mengatur keadaan lingkungan
sesuai dengan kenyamanan klien.
Klien merasakan nyaman setelah
diberikan intervensi.
Keluarga klien dapat ikut
serta memantau perkembangan klien.
Aktivitas Keperawatan
1.
Pengkajian
Memantau tanda-tanda klinis klien.
Memantau tanda-tanda vital klien.
Memantau intake dan output makanan klien.
2.
Pendidikan untuk pasien dan
keluarga
Pengelolaan nutrisi: Berikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan
nutrisi dan bagaimana orang tua klien dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Memberikan informasi dan mendidik keluarga mengenai segala sesuatu
tentang demam typhoid , termasuk pencegahan dan sanitasi.
3.
Aktivitas Kolaborasi
Merundingkan
dengan ahli gizi untuk mengimplementasikan intake nutrisi yang tepat untuk
klien.
Berkolaborasi
dengan tenaga medis lain tentang penanganan penyakit klien.
0 komentar:
Posting Komentar
thanks for your attention